Jumat, 20 Februari 2015

Kasih 💕

Bismillah... Seiring waktu yg berjalan. Seiring degup jantung yg berdetak. Tuhan memperhatikan setiap langkahku, usahaku untuk selalu bertahan bersamamu. Untuk selalu berusaha menjadikan semua lebih baik dari sebelumnya. Untuk selalu memperbaiki kesalahan dan kekeliruan yg pernah terjadi. Sayang, tuhan menciptakan mata telinga hidung dan anggota tubuh lainnya untuk bisa merasakan, peka terhadap apa yg dihadapi apa yg terjadi.  Saat ini detik ini aku menuliskan apa yg aku rasakan atas apa yg aku lihat dengar dan semua yg aku alami bersamamu. Aku sedikitpun tak pernah merasa ragu akan kesetiaanmu, perhatianmu, menyayangiku melebihi apa yg pernah kau sayangi dulu sebelum aku. Aku bangga memiliki kamu yg sebelumnya tak pernah terfikirkan akan ada lelaki yg mampu bertahan menghadapi ego wanita biasa seperti aku. Wanita yg egois hanya karna tak ingin tersakiti, wanita yg keras hanya karna tak ingin disalahkan. Wanita yg mati matian membela apa yg diinginkannya ketimbang memikirkan apa yg dibutuhkannya. Wanita lemah yg selalu membuang banyak tetesan air mata hanya karena hal kecil yg mengusik hati. Sayang, begitu banyak kekuranganku. Beberapa bait aksara ini tak mampu menuliskannya. Namun kamu pasti tahu betul seperti apa kekuranganku selama ini. Sayang, ketika aku salah dan kamu merasa tak nyaman atau diam karena marah. Aku merasa baru pertama kali mengenalmu. Aku tak sanggup merajuk membujuk, karena saat itu terjadi bahkan aku merasa tak mengenalmu. Aku takut bahkan hanya untuk meminta maaf padamu. Karena saat kamu marah, justru yg aku lihat bukan dirimu. Bukan kamu yg selama ini. Mungkin semua karena egoku. Saat kamu marah semua berbeda. Tapi saat aku meminta maaf, percayalah saat itu aku benar benar memberanikan diri untuk itu mengalahkan ego yg sebelumnya menguasaiku.
Sayang, aku selalu ingat saat saat indah bersamamu. Walau tak setiap saat karena kadang kau sangat begitu menyebalkan, hihi. (Namun sepertinya aku lebih menyebalkan darimu) Ingatkah? saat kamu masih berusaha terjaga hanya karena sedang kuhubungi saat malam hari, aku bercerita tentang segala yang aku lewati hari itu tanpa henti. Kamu menguap beberapa kali, saat kutanya apa kamu mengantuk jawabanmu selalu tidak. Saat aku lanjutkan bicara dan meminta pendapatmu tak ada jawaban dari sana. Kau tertidur, aku sedikit kesal lalu mematikan panggilan. Namun sesaat aku sadar, kamu luar biasa. Seharian bekerja yg aku tau pekerjaanmu diluar sana tidak mudah. Pergi kesana kemari demi memenuhi target pekerjaan dari perusahaan. Kamu lelah, tenaga dan fikiran. Kamu terlalu lelah karena kuhitung sudah beberapa tahun lamanya kamu bekerja seperti itu. Tapi kamu masih bersedia mendengarkanku dan memahami setiap masalah dan keluhanku. Kadang beberapa kali aku tak puas dengan saran yg kau berikan saat aku mengutarakan sebuah masalah. Namun, memang siapa kamu sayang? Aku lupa kamu bukan Mario Teguh yg selalu bijak dalan setiap perkataannya. Kamu juga bukan Ustad Maulana yg selalu memberikan ketenangan jiwa saat mendengarkan dakwahnya. Juga bukan Sule yg selalu bisa melontarkan candaan untuk menghibur hati yg sedih. Kamu hanya lelaki luar biasa yg saking besarnya rasa sayangnya padaku hingga sedetikpun kau tak mampu mengabaikan permintaanku. Sayang, aku mengerti kini. Kamu adalah kamu. Bukan dia bukan mereka. Aku mengerti.
Sayang, aku masih ingat saat aku menangis dihadapanmu ketika ada masalah menimpaku. Kamu blg agar aku jangan menangis. Aku bilang terimalah aku yg cengeng ini. Belakangan ini aku mengerti, ternyata saat aku terluka kamupun merasa terluka. Kamu banyak terdiam selepas aku menangis. Memikirkan hal agar aku tak sesedih ini. Maafkan aku sayang, telah membawamu ikut bersedih...
Selama ini aku selalu menceritakan setiap masalahku padamu mengharapkan kamu memberikan penyelesaian atas semua yg terjadi tanpa memikirkan bahwa kamupun memiliki banyak sekali hal yang harus kau urus. Banyak pula masalah yg kau hadapi. Aku fikir saat bersamamu semua hanya tentang aku. Mungkin karena selama ini kau begitu memanjakanku. Ternyata selama ini masalahmu pun sama banyaknya sepertiku. Namun kamu tetap berperan sebagai lelaki yg tak gampang mengadu soal ini itu dan berusaha menghadapi dan menyelesaikannya sendiri. Tanpa membawaku memikirkan semua itu karena kamu tahu betul beban pikiranku tak mampu menampung semua itu. Kamu hebat, sayang.
Banyak sekali hal yg kadang dalam diam aku kagumi. Saat kita berjalan di panas terik dengan sigap kau keluarkan sapu tangan yg selalu ada dalam saku mu untuk menyeka keringatku. Saat angin berhembus kencang kau pula menutupkan kaca helmku saat berkendara. Lucunya saat aku memakan keripik yg kau makan dan ternyata sangat pedas, aku terbatuk batuk dan kau berlari ke dapur untuk membawakan aku minum dengan tergesa gesa. Pula saat aku sedikit batuk atau terlihat lemas, kau menanyaiku seolah aku adalah tersangka yg makan dan minum tak teratur tak karuan, lalu menyuruhku istirahat dan bawakan aku obat. Karena kamu tahu aku kurang begitu gesit menjaga kesehatanku. Masih begitu banyak hal sepele yg kau lakukan yg dalam diam aku selalu mengaguminya. Sampai hal yg masih jelas aku ingat minggu kemarin sempat aku pergi untuk panggilan kerja di luar kota. Saat aku menemuimu untuk pamit di hari sebelumnya kamu berulang kali bilang semalem tadi koko gak bisa bobo,  mikirin cici. I see sayang, kamu tak ingin aku pergi jauh. Hingga sore harinya saat kutinggal pulang kau terjatuh dari motor. Aku tanya kenapa kamu blg karena banyak melamun. Ah, sayang apa itu juga karena kau melamun memikirkanku? :( Orang bilang mungkin aku berlebihan menyikapinya, atau mungkin aku berlebihan menghadapinya. Tapi siapapun diluar sana jika mereka menjadi aku, mereka juga akan sama berlebihannya seperti aku ini yg sekarang berkali kali jatuh cinta padamu. Bahkan mungkin mereka akan lebih berlebihan dari aku kini saat memiliki orang yg menyayanginya sepenuh hati seperti kamu menyayangiku.Tetaplah seperti itu sayang, hingga nanti kita menjadi sepasang hamba Allah yg sudah benar benar pantas untuk mencintai. Hingga keluargaku menjadi bagian dari keluargamu juga. Hingga nanti hingga waktu yang tak tahu kapan akan berakhir. Kini, sisa waktu kedepannya kita lakukan dengan lebih baik lagi. Kita jaga apa yg sudah seharusnya kita jaga. Kita lewati apa.yg sudah seharusnya kita lewati. Aku tak bisa menjanjikan apa apa padamu, hanya bisa berkata aku akan selalu berusaha ada untukmu disampingmu melakukan hal yg sama seperti yg kau lakukan terhadapku. Menyayangimu...

Sehat selalu sayang, semoga selalu ada dalam lindungan Allah SWT dan berkah berlimpah dilancarkan dalam setiap pekerjaanmu. Amin...
My Lovely RGP S.H


Tidak ada komentar:

Posting Komentar